Thursday, September 17, 2015

Menghargai pilihan

Surprised!

Kaget ketika si kakak bilang ngga akan ikut kejuaraan nasional.

lho kok belum dibawa formulirnya katanya terakhir selasa" aku mengingatkan melihat formulir yang sudah terisi lengkap dengan dua buah meterai yang dia ributkan sejak beberapa hari lalu tergeletak dilantai.
Begini percakapan kami beberapa waktu lalu,
Mas H : Aku ngga ikutan ma
Mama : Oo... siapa yang bilang kamu ngga ikut
Mas H : ..Aku..
Mama : memang ada pemilihan lagi?
Mas H : ...kan hari sekolah ma, 6 hari...
Mama : Lalu, yang memutuskan kamu ngga ikut?
Mas H : ....aku sudah pikirkan ma...
              dan aku ngga mau ikut
              kemarin aja waktu ke sukabumi aku ngga ikut mentoring..
              nanti kalau ikutan kejuaraan ini.. aku tertinggal lebih jauh dari teman2...
Mama : ooh gitu, Jadi siapa aja yang ikut?
Mas H : ZF
Aah ternyata anakku sudah bisa menentukan pilihannya sendiri
Apalagi hal ini aku ketahui pas ketika aku pulang dari pelatihan Komunikasi Pengasuhan Anak..
Subhanallah... Alhamdulillah, terlepas dari apa pilihannya, aku bersyukur si sulung sudah bisa dengan mantap menentukan pilihannya sendiri dan kami pun menghargainya (jadi ngga berusaha juga untuk mempengaruhinya)